Tuesday, September 7, 2010

Puasa of the day : Bermaafan Adalah Merajut Silaturahim Sejati

Bermaafan Adalah Merajut Silaturahim Sejati

Dalam pergaulan bermasyarakat, kadangkala terjadi salah mengerti, silang
selisih
yang sering menimbulkan rasa tidak menyenangkan bagi diri sendiri atau
orang lain.
Mawas diri adalah usaha meneliti perbuatan diri sendiri. Apakah ada
kesalahan
yang telah dilakukan? Dengan demikian, insya Allah perilaku kita dari
hari kehari
semakin lebih baik.

Dari Anas ra, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda " Berbahagialah orang
yang
meneliti kesalahannya sendiri dari kesalahan orang lain." [H.R. Al
Bazzar]

Oleh karenanya, meminta maaf, memberi maaf dengan ikhlas membuat pikiran
menjadi
lebih tenang. Karena membebaskan diri dari beban ingatan dan emosi yang
buruk.
Melakukan pembalasan atas perbuatan seseorang memang bukan suatu
kesalahan,
namun berdamai, memaafkan adalah tindakan yang terpuji [QS Asy Syuuraa;
42:40]
'Jadilah engkau pemaaf' [ QS Al A'raaf; 7:199]

Kelapangan hati tanpa terbebani dendam buruk adalah seperti helaian
benang suci
yang siap dirajut menyambungkan persaudaraan (silaturahim). Saling
mengenal, saling
mendekat, saling mengasihi tidak saling membenci, bersatu dan tidak
berpecah belah.

Rasulullah SAW bersabda : "Janganlah kamu saling iri hati, jangan saling
membelakangi,
jangan saling membenci, dan jadilah kamu hamba-hamba Allah yang
bersaudara [Bukhari]
'Bersikap lemah lembut terhadap seorang mu'min' [QS Al Maidah;5:54]-
Adalah demi
mewujudkan kebahagiaan, kedamaian agar saling tolong menolong dalam
kebajikan.
'Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara' [ QS Al
Hujurat;49:10].

Silaturahim tidak sekedar membalas menyambung dan berbuat baik terhadap
kerabat
yang berbuat baik kepadanya; karena hal ini adalah hal yang biasa dan
memang harus
dilakukan. Namun yang musti dilakukan adalah tetap menyambung
kekeluargaan
meskipun mereka menjauhinya.
Seperti di sabdakan Rasulullah SAW : " Bukanlah orang yang menyambung
kekeluargaan
itu orang yang membalas pemberian; tetapi yang dinamakan orang yang
menyambung
kekeluargaan ialah orang yang apabila keluarganya memutuskan hubungan
dengannya,
dia tetap menyambungnya" [Bukhari] - [lm-30]

l.meilany
060910/26ramadhan 1431h

No comments:

Post a Comment